PENULISAN NASKAH BERITA TELEVISI
PENULISAN NASKAH
BERITA TELEVISI
PENULISAN NASKAH BERITA TELEVISI
Berita TV
(dari buku Jurnalistik TV, Arifin S. Harahap)
Berita TV adalah laporan tentang
fakta peristiwa atau pendapat manusia atau kedua-duanya yang disertai gambar
(visual) aktual, menarik, berguna dan disiarkan melalui media massa televisi
secara periodik.
1.
Berita fakta peristiwa: laporan tentang segala sesuatu peristiwa
sebagaimana adanya. Mis: kebakaran, bencana alam, dan kecelakaan.
2.
Berita fakta pendapat: laporan tentang pernyataan/ pendapat
manusia mengenai segala sesuatu yang sedang aktual. Mis: pendapat pakar
mengenai dampak kenaikan harga BBM
3.
Berita fakta peristiwa dan fakta pendapat: laporan tentang
sesuatu peristiwa yang terjadi dan pendapat manusia yang berkompeten mengenai
fakta peristiwa tersebut.
Berita (J.B. Wahyudi
)
Berita adalah laporan tentang
peristiwa atau pendapat yang memiliki nilai penting, menarik bagi sebagian
khalayak, masih baru dan dipublikasikan melalui media massa periodik.
Soren H. Munhoff
(The Five Star Approach to News Writing)
(The Five Star Approach to News Writing)
• Accuracy,
brevity, clarity, simplicity, sincerity
• Penulisan
naskah jurnalistik harus tepat, ringkas, jelas, sederhana dan dapat dipercaya
RUMUS 5 C UNTUK PENULISAN BERITA TV
1.
Conversational (gaya bahasa bertutur spt
percakapan sehari-hari)
2.
Clear (Jelas). Batasi kalimat untuk satu gagasan saja.
3.
Concise (Ringkas/ Singkat).Tulis
kalimat-kalimat yang pendek.
4.
Compelling. Tulislah kalimat dalam
bentuk kalimat aktif.
5.
Cliche Free (Bebas Kata Klise)
Kalimat atau pernyataan klise adalah
pernyataan yang sudah terlalu sering digunakan di media. Pernyataan klise
mungkin tidak akurat dan salah arah, namun harus diakui, banyak reporter merasa
sulit menghindari pernyataan klise seperti ini.
Contoh kalimat klise untuk penutup berita: “Kasus itu masih dalam penyelidikan.” Kalimat klise seperti ini bisa dibilang tidak memberi informasi tambahan apapun kepada pemirsa.
Contoh kalimat klise untuk penutup berita: “Kasus itu masih dalam penyelidikan.” Kalimat klise seperti ini bisa dibilang tidak memberi informasi tambahan apapun kepada pemirsa.
Maka, kalimat klise ini sebaiknya
diganti dengan yang lebih informatif. Misalnya: “Polisi sampai hari ini masih
belum mengetahui penyebab kecelakaan. Polisi mengharapkan, hasil penyidikan
akan dapat diungkapkan hari Jumat besok.
Bahasa tutur
Bahasa tutur lebih bersifat informal,
dalam arti struktur kalimatnya berbeda dengan struktur bahasa formal.
Biasanya struktur bahasa yang
dipergunakan presenter berita bersifat formal. Sedangkan struktur bahasa yang
dipergunakan reporter penyaji berita bersifat informal.
1.
Gaya penulisan dalam naskah berita televisi
Naskah sebaiknya ditulis dengan gaya
penulisan yang ringan dan bahasa yang sederhana.
Stasiun televisi CNN menyatakan bahwa
berita itu harus : “to be understood by the truck driver while not
insulting the professor’s intelegence,” (berita harus dapat dimengerti oleh
sopir truk namun tanpa harus merendahkan kecerdasan profesor)
2. Kalimat dalam naskah
• Satu
kalimat maksimal terdiri dari 20 kata
• Satu
kalimat satu gagasan atau pemikiran
• Hindari
anak kalimat
• Ubah
gaya bahasa birokrat dan militer menjadi ungkapan lugas
• Mudah
dimengerti oleh masyarakat luas
3. Prinsip ekonomi
kata
• Gunakan
kata-kata secara efektif dan efisien
• Pada
konteks tertentu, hindari kata atau ungkapan yang mubazir.
4. Hindari redudensi
Jangan
menjelaskan lagi apa yang sudah jelas
5. Gunakan kata atau ungkapan yang lebih pendek
Misalnya:
Menggelar aksi unjuk rasa = berunjuk rasa
6.
Gunakan kalimat positif
Misalnya:
Tidak menepati janji = ingkar janji
7. Gunakan kata atau ungkapan sederhana dan biasa
didengar masyarakat
luas
Misalnya:
Percepatan… bukan akselerasi
8. Hindari penggunaan kata-kata asing
Jika
istilah asing yang bersifat teknis terpaksa digunakan, istilah tersebut
harus
dijelaskan artinya.
9. Penggunaan kata “diberitakan” atau
“dilaporkan”
Jika
berita diperoleh dari sumber lain spt kantor berita, suratkabar atau
radio
maka sebaiknya menggunakan kata “diberitakan” atau
“dilaporkan”
dan pada kalimat selanjutnya disebutkan sumbernya.
10. Gunakan kata-kata atau ungkapan kongkret.
• Kata
atau ungkapan kongkret akan memberikan kesan lebih kuat, obyektif dan terukur.
• Sedangkan
kata-kata atau ungkapan abstrak bersifat subyektif karena menggunakan kata-kata
sifat atau keterangan.
11. Jangan terlalu banyak menuliskan angka-angka
Jika harus
menuliskan banyak angka, maka sebaiknya ditulis dalam
Design grafis.
Penulisan Angka
• 0
– 11 ditulis dengan huruf
• 12
– 999 ditulis dengan angka
• Di
atas 999 ditulis dengan gabungan antara angka dan huruf
Contoh:
500.750 ditulis 500 ribu 750
498.270 ditulis sekitar 500 ribu,
kira-kira 500 ribu atau hampir 500 ribu
Lead (Andrew Boyd)
– The
first sentence or paragraph of the story (news item) and also the most
important.
– Its
function: 1. state the most significant point
2.
grab attention
3.
whet the appetite
4.
signpost the way into the rest of the story
Intro (Lead) Menurut Morrisan, M.A.
• Intro
merupakan rangkuman dari seluruh unsur terpenting dari suatu berita dengan
latar belakang dan konteks yang diperlukan.
Intro sebisa mungkin harus mengandung
hampir seluruh unsur terpenting suatu berita, yang mencakup 5W (what, where,
when, why dan who). Tubuh berita berfungsi untuk menguraikan unsur how yang
belum dijelaskan dalam Intro.
– Setidaknya
terdiri dari minimal tiga kalimat pendek atau maksimal lima kalimat pendek.
– Jumlah
kata dalam lead sebaiknya berkisar antara 20 sampai 30 kata.
– Bagian
terpenting dari sebuah Intro adalah kalimat pertama (top line = baris teratas).
Baris pertama menyuguhkan informasi terbaru dari sebuah berita.
Tipe-tipe Intro ditinjau dari teknik
penulisannya
1.
Hard intro
2.
Soft intro
3.
Intro sapaan
4.
Intro pertanyaan
5.
Intro payung
6.
Intro humor
1. Hard Intro :
• Tipe
intro yang langsung menyampaikan informasi paling penting mengenai suatu
kejadian.
• Intro
ini langsung masuk ke inti berita dan memasukkan sebagian besar informasi yang
paling penting.
• Biasa
digunakan utk berita langsung.
Contoh:
– LIMA
ANGGOTA KELUARGA TEWAS DIBUNUH DI RUMAHNYA DI RAWAMANGUN JAKARTA TIMUR PAGI
TADI//
– MULAI
BESOK HARGA BAHAN BAKAR MINYAK NAIK 25 PERSEN// PEMERINTAH MENGUMUMKANNYA HARI
INI SEHUBUNGAN DENGAN TEKANAN I-M-F AGAR SUBSIDI B-B-M DIKURANGI//
2. Soft Intro
• Bentuk
intro yang biasanya digunakan untuk feature.
• Lead
seperti ini tidak langsung ke inti beritanya tetapi hanya memberikan
perspektifnya dengan menunjukkan dampak dari inti ceritanya.
Contoh:
PEMERIKSAAN DINI MERUPAKAN KUNCI
UTAMA PENCEGAHAN KEMATIAN AKIBAT PENYAKIT KANKER// KARENA ITU/ TEKNIK BARU
UNTUK MENGETAHUI DENGAN CEPAT ADANYA JARINGAN KANKER SANGATLAH PENTING//
3. Intro sapaan
• Lead
dimana seolah-olah presenter berbicara langsung kepada pemirsa dengan
menyebutkan kata sapaan “Anda.”
• Intro
ini juga masuk kategori soft intro dan sering digunakan untukfeatures.
Contoh:
BELUM KE YOGYAKARTA NAMANYA JIKA ANDA
TIDAK BERKUNJUNG KE MALIOBORO// DI SEPANJANG JALAN MALIOBORO INI ANDA AKAN
MENEMUKAN PARA PENJUAL CENDERA MATA DAN BERBAGAI BARANG LAINNYA YANG BANYAK
DIMINATI WISATAWAN//
4. Intro Pertanyaan
• Intro
yang berbentuk kalimat tanya.
Misalnya: Anda ingin tau apa kegiatan
para selebritis yang sudah pensiun dari layar kaca?
5. Intro Payung (Umbrella Intro)
Contoh:
MUSIM KERING YANG PANJANG TELAH
MENIMBULKAN PERSOALAN BESAR DI BEBERAPA DAERAH// DI SUMATERA/ KABUT ASAP
MENGHALANGI PANDANGAN DAN MENGGANGGU KESEHATAN WARGA// DI JAWA/ RIBUAN HEKTAR
SAWAH TERPAKSA PUSO/ SEDANGKAN DI KALIMANTAN/ HUTAN DAN LAHAN TERBAKAR//
6. Intro Humor dan Kejutan
• Menggunakan
kata-kata humor atau kata-kata yang mengejutkan untuk berita ringan, lucu dan
mengagetkan.
• Misalnya
untuk laporan mengenai hewan yang lucu, lomba panjat pinang dan kejadian tak
terduga.
Tips untuk menulis Lead
(dari buku Television News by Usman KS)
(dari buku Television News by Usman KS)
1.
Pikirkan lebih dulu apa yang akan Anda tulis pada
Lead. Pahami peristiwanya agar Anda dapat menulis lead yang menarik orang
menonton tayangan berita televisi. Berpikir sebelum menulis lead membantu kita
mengidentifikasi fakta-fakta penting dan menjaga berita kita terbingkai dengan
jelas.
2.
Tulis lead yang mengandung fakta baru yang menarik bagi pemirsa.
Jika pemirsa sudah mengetahui fakta yang disampaikan dalam lead, dia tidak akan
melanjutkan menonton berita kita.
3.
Tulislah lead yang mengandung unsur manusiawi (human interest).
Lead manusiawi adalah lead yang
menjadikan manusia sebagai subyek berita.
Jika
Anda meliput suatu peristiwa, tulislah lead yang mengisahkan
dampak
peristiwa
itu terhadap manusia.
4.
Tulislah lead yang tegas, tidak mengambang. Lead yang
samar-samar dan tidak
tegas
bisa terdengar datar di telinga pemirsa. Lead datar tentu tidak
menarik,
padahal
fungsi lead adalah menarik perhatian pemirsa.
5. Tulislah lead yang
menggambarkan garis besar berita kita.
Jadi
dalam berita televisi, lead tidak harus memuat semua unsur berita (5W+1H).
Memasukkan
semua unsur membuat lead terlalu detil. Ini bisa membuat
pemirsa
sulit
memahami suatu peristiwa, bahkan bisa membuat pemirsa bingung.
Detil
berita bisa ditulis di tubuh berita.
***OOOO***
FORMAT BERITA TELEVISI
Berita di media televisi dapat
disiarkan dalam berbagai format. Untuk menentukan format mana yang akan
dipilih, tergantung pada beberapa faktor.
Faktor-faktor itu antara lain
ketersediaan gambar.
Jika gambar yang dimiliki sangat
terbatas, reporter sulit menulis naskah berita yang panjang. Maka berita dibuat
dalam format lebih singkat dan padat, atau dibuat dalam format tanpa gambar
sama sekali. Momen terjadinya peristiwa atau perkembangan peristiwa yang akan
diberitakan.
Perkembangan terkini dari suatu
peristiwa baru sampai ke producer, ketika siaran berita sedang berlangsung.
Sedangkan perkembangan itu terlalu penting untuk diabaikan. Jika ditunda
terlalu lama, perkembangan terbaru pun menjadi basi, atau stasiun TV lain
(kompetitor) akan menayangkannya terlebih dahulu.
Format Berita Televisi
(versi Drs. Arifin S. Harahap, Msi)
1.
Reader
2.
Voice Over (VO)
3.
VO – Grafik
4.
Sound On Tape (SOT)
5.
Voice Over – Sound On Tape (VO-SOT)
6.
Package (PKG)
7.
Live on Cam
8. Live on Tape
(LOT)
9. Live by Phone
10. Phone Record
11. Visual News (Note: Usman Ks
menggunakan istilah VO tanpa narasi)
Format Berita Televisi
(versi Morrisan, M.A)
(versi Morrisan, M.A)
• Reader
(RDR)
• Voice
Over (VO)
• Reader
– Sound on Tape (RDR-SOT)
• Voice
Over – Sound on Tape (VO-SOT)
• Reader
– Grafis (RDR-Grafis)
• Paket
(Package/ PKG)
• Breaking
News
• Laporan
Langsung
• Laporan
Khusus
1.
Reader
Ini adalah format berita TV yang
paling sederhana, hanya berupa lead in yang dibaca presenter. Berita ini sama
sekali tidak memiliki gambar ataupun grafik. Hal ini dapat terjadi karena
naskah berita dibuat begitu dekat dengan saat deadline, dan tidak sempat
dipadukan dengan gambar.
Bisa juga, karena perkembangan peristiwa baru sampai ke tangan redaksi, ketika siaran berita sedang berlangsung. Maka perkembangan terbaru ini pun disisipkan di tengah program siaran. Beritanya dapat berhubungan atau tidak berhubungan dengan berita yang sedang ditayangkan.
Bisa juga, karena perkembangan peristiwa baru sampai ke tangan redaksi, ketika siaran berita sedang berlangsung. Maka perkembangan terbaru ini pun disisipkan di tengah program siaran. Beritanya dapat berhubungan atau tidak berhubungan dengan berita yang sedang ditayangkan.
• Seluruh
narasinya dibacakan oleh presenter.
• Format
berita ini seolah hanya terdiri atas lead, tidak ada gambar peristiwa atau
wawancara.
• Istilah
lain: “berita copy” dan “in vision only” (Morrisan, M.A)
•
Reader ditulis dgn
ketentuan:
• Memiliki
nilai berita penting;
• Sudah
dicek kebenarannya;
• Gambar
belum tersedia
• Peristiwanya
terjadi menjelang atau saat program berita tengah mengudara;
• Durasi
maksimal 60 detik
• Laporan
dalam format ini dapat dimulai dengan kalimat:
– “Baru saja kami
terima berita (bahwa)……”
– “Kami baru saja
menerima laporan (bahwa)….”
Dan diakhiri dengan kalimat: “Kami
akan menyampaikan perkembangan selanjutnya segera setelah kami menerima
informasi terbaru.”
2.
Voice Over
Format berita televisi yang terdiri
atas naskah dan gambar, yang seluruh naskahnya (lead dan tubuh
berita) dibaca oleh presenter.
Natsound (natural sound, suara
lingkungan) yang terekam dalam gambar bisa dihilangkan. Tetapi, biasanya
natsound tetap dipertahankan, untuk membangun suasana dari peristiwa yang
diberitakan. Sebelum menulis naskah berita, tentu Reporter harus melihat dulu gambar
yang sudah diperoleh, karena tetap saja narasi yang ditulis harus cocok dengan
visual yang ditayangkan.
Istilah lain: out of vision (OOV)
atau underlay. (Morrisan, M.A)
Voice Over ditulis dgn
ketentuan:
• Memiliki
nilai berita;
• Data
yang tersedia terbatas;
• Gambar
yang tersedia datar dan kurang dramatis;
• Durasi
antara 20 – 30 detik
• VO
terkadang diakhiri dengan Tag (on cam presenter) mengenai
perspektif atau latar belakang berita tersebut. (Morrisan, M.A)
3. VO – Grafik
• Format
berita TV yang lead dan tubuh beritanya seluruhnya dibacakan
oleh presenter.
• Saat
penyiar membacakan tubuh berita, gambar pendukungnya hanya berupa grafik dan
tulisan.
• Morrisan,
M.A dan Usman Ks sama-sama menggunakan istilah Reader-Grafis (RDR-GRF)
•
VO-Grafik ditulis dgn ketentuan
• Memiliki
nilai berita besar;
• Gambar
belum tersedia;
• Memiliki
data yang cukup;
• Durasi
maksimal 60 detik, kecuali beritanya sangat penting.
Fungsi Grafis
1.
Menggantikan gambar yang belum tersedia pada saat berita itu
ditayangkan.
2.
Membantu menjelaskan data-data rumit, seperti jumlah, daftar,
pasal undang-undang atau data lokasi.
3.
Bisa berupa gambar/ peta lokasi peristiwa, daftar nama korban,
atau yang berkaitan dengan angka.
Saran ttg penggunaan Grafik
Jangan memuat terlalu banyak
informasi dalam grafik karena waktu tayang sebuah grafik biasanya cukup
singkat.
4. Sound On Tape (SOT)
• Format
berita TV yang hanya berisi lead dan pernyataan/ pendapat nara
sumber.
• Presenter hanya
membacakan lead-nya, kemudian diikuti dengan pernyataan/ pendapat nara sumber.
• Usman KS dlm
bukunya Television News menyebut format ini sbg Reader-Sound On Tape.
• Morrisan,
M.A juga menggunakan istilah Reader- Sound on Tape (RDR-SOT)
Format SOT ditulis dgn ketentuan:
• Memiliki
nilai berita;
• Pernyataan
yang dikemukakan narsum lebih penting disiarkan daripada ditulis dalam bentuk
narasi;
• Format
ini bisa dibuat sebagai pelengkap berita sebelumnya tetapi bisa juga berdiri
sendiri;
• Durasi
maksimal 60 detik, kecuali pernyataan itu sangat penting.
SOT – Tag
• Berdasarkan
standar internasional, berita yang berakhir dengan SOT sebaiknya ditutup dengan tag.
• Tag adalah
tambahan berita yang melengkapi pernyataan atau SOT narsum.
• Tag dibaca
oleh presenter setelah narsum menyampaikan pernyataannya.
5. Voice Over – Sound on Tape (SOT)
• VO-SOT
adalah format berita TV yang memadukan antara Voice Over dengan Sound
on Tape.
• Lead dan
tubuh berita dibaca oleh penyiar.
• Pada
akhir berita dimunculkan SOT narsum sebagai pelengkap berita yg telah dibacakan
tadi.
VO-SOT disusun dgn ketentuan:
• Memiliki
nilai berita;
• Gambar
yang tersedia kurang menarik dan dramatis;
• Ada bagian
pernyataan narsum (SOT) yang perlu ditonjolkan untuk melengkapi narasi di akhir
berita;
• Durasi
maks. 60 detik (40 dtk VO dan 20 dtk SOT).
Saran-saran
Pada saat menulis naskah untuk VO,
jangan mengulangi kata-kata yang sama sebagaimana diucapkan oleh narsum
dalam soundbite-nya.
6. Package (PKG
Package adalah format berita TV yang
hanya lead in-nya yang dibacakan oleh presenter, tetapi isi berita merupakan
paket terpisah, yang ditayangkan begitu presenter selesai membaca lead in.
Paket berita sudah dikemas jadi satu kesatuan yang utuh dan serasi antara
gambar, narasi, soundbite, dan bahkan grafis. Lazimnya tubuh berita ditutup
dengan narasi.
Format ini dipilih jika data yang diperoleh sudah lengkap, juga gambarnya dianggap cukup menarik dan dramatis. Kalau dirasa penting, reporter dapat muncul dalam paket berita tersebut (stand up) pada awal atau akhir berita. Durasi maksimal total sekitar 2 menit 30 detik.
Format ini dipilih jika data yang diperoleh sudah lengkap, juga gambarnya dianggap cukup menarik dan dramatis. Kalau dirasa penting, reporter dapat muncul dalam paket berita tersebut (stand up) pada awal atau akhir berita. Durasi maksimal total sekitar 2 menit 30 detik.
• Pada
bagian tubuh berita disisipkan SOT narsum dan berita ditutup dengan narasi.
Package disusun dgn
ketentuan:
• Memiliki
nilai berita;
• Data
yang diperoleh sudah lengkap (termasuk soundbites)
• Gambar
menarik dan dramatis;
• Jika
gambar memiliki atmosphere/ natural sound yang menarik dan drama
7. Live on Cam (Laporan
Langsung — versi Morrisan, M.A)
• Format
berita TV yang pelaporannya langsung dari lapangan atau lokasi peristiwa.
• Sebelum
reporter menyampaikan laporannya, presenter lebih dulu membacakan lead dan
kemudian menghubungi reporter utk menyampaikan laporannya.
• Dalam
laporan langsung, reporter juga bisa mewawancarai seorang narsum yang
benar-benar mengetahui masalahnya.
Live on Cam dilakukan dgn
ketentuan:
• Memiliki
nilai berita yang besar atau luar biasa;
• Peristiwanya
masih berlangsung saat program berita masih “on air”;
• Jika
peristiwanya sudah berlangsung, harus ada ada bukti-bukti yang patut
ditunjukkan kepada pemirsa;
• Peliputannya
terencana;
• Durasi
dpt disesuaikan dgn kebutuhan.
8. Live on Tape (LOT)
• Format
berita yang menayangkan laporan yang direkam langsung di lokasi kejadian, namun
penyiarannya ditunda (delayed).
LOT dilaksanakan dgn ketentuan;
• Memiliki
nilai berita kuat;
• Ingin
menunjukkan bhw reporter meliput langsung di lokasi peristiwa;
• Tidak
mungkin disiarkan secara langsung dengan berbagai pertimbangan teknis dan biaya
sewa satelit;
• Aktualitas
dpt terjaga meski siarannya tunda;
• Durasi
sesuai kebutuhan, tapi hrs lbh singkat daripada Live on Cam.
9. Live by Phone
• Format
berita TV yang disiarkan secara langsung dari lokasi peristiwa dengan menggunakan
telepon ke studio.
• Lead
dibaca oleh presenter kemudian memanggil reporter untuk menyampaikan
laporannya.
Live by Phone dilakukan dgn
ketentuan:
• Memiliki
nilai berita yang harus segera disiarkan;
• Tidak
mungkin siaran langsung dengan pertimbangan teknis;
• Gambar
belum tersedia atau sudah dikirim melalui video streaming, Telkom atau Indosat;
• Wajah
reporter dimunculkan melalui foto agar pemirsa mengetahuinya;
• Pada
saat melaporkan dpt di-insert grafis karena gambar sesungguhnya belum tersedia;
• Durasi
antara 40 – 60 detik.
10. Phone Record
• Format
berita TV yang menggunakan rekaman telepon dengan reporter secara langsung dari
lokasi kejadian, tetapi penyiarannya dilakukan secara tunda.
• Format
ini jarang sekali digunakan; dan hanya digunakan bila sebelumnya sudah
diperkirakan akan ada gangguan teknis pada saat laporan langsung.
Phone Record dilaksanakan:
• jika
gambar belum tersedia;
• Wajah
reporter dimunculkan dalam foto agar pemirsa mengetahuinya;
• Pada
saat laporan, dapat di-insert grafis untuk menggantikan gambar;
• Durasi
antara 40 – 60 detik.
11. Visual News
• Format
berita TV yang hanya menyajikan gambar-gambar menarik dan dramatis.
• Presenter
membacakan lead, kemudian VTR man segera memutar video gambar yang disiapkan
redaksi.
• Usman KS dlm
bukunya Television News menyebut format ini sebagai “VO-tanpa
narasi”.
Visual News dilaksanakan:
• Gambar
menarik, dramatis dan jika dirangkai dpt bercerita secara kronolgis;
• Gambar
memiliki atmosphere/ natural sound seperti suara teriakan-teriakan manusia.
• Durasi
bisa mencapai tiga menit atau sesuai kebutuhan.
12. Breaking News
– Berita
yang sangat penting dan harus segera disiarkan, bila memungkinkan bersamaan
dengan terjadinya peristiwa tersebut.
– Merupakan
berita yang tidak terjadwal karena bisa terjadi kapan saja.
– Durasi
mulai dari dua menit hingga tak terbatas.
***OOOOO***
LATIHAN
Data yg diperoleh:
– Gempa
dan tsunami melanda kawasan Pangandaran, Ciamis, Jawa Barat
– Waktu
15.30 WIB
– Informasi
awal yang diterima menyebutkan 213 orang tewas, puluhan hilang, dan ratusan
luka-luka.
– Lebih
dari seribu bangunan rusak.
– Kekuatan
gempa 7.7 skala Richter
Pertimbangan:
– Gambar
belum diperoleh tetapi karena berita ini menyangkut nyawa manusia, jadi perlu
segera disiarkan.
– Tidak
ada waktu untuk membuat grafis
– Dalam
kondisi seperti ini, kita susun berita dalam format Reader (RDR)
1.
Format: READER
VISUAL
|
NARASI
|
PRESENTER
|
SETIDAKNYA 50 ORANG TEWAS/ LEBIH DARI 100 ORANG HILANG DAN
HAMPIR SERIBU ORANG LUKA-LUKA AKIBAT GEMPA DAN TSUNAMI YANG MENERJANG PANTAI
PANGANDARAN/ KABUPATEN CIAMIS/ JAWA BARAT/ SEKITAR PUKUL 15.30 WAKTU
INDONESIA BARAT//
GEMPA DAN TSUNAMI JUGA MERUSAK LEBIH DARI SERIBU
BANGUNAN// PETUGAS SAAT INI TENGAH MENGEVAKUASI PARA KORBAN// (END)
|
Tetapi jika bagian grafis sudah
membuat peta lokasi berdasarkan informasi awal seperti di atas, berita
sebaiknya disusun dalam format VO-GRAFIS.
2. VO-GRAFIS
VISUAL
|
NARASI
|
PRESENTER
(ROLL GRAF)
GRAFIS LOKASI GEMPA (PANTAI PANGANDARAN, CIAMIS, DALAM
PETA JAWA BARAT)
DILENGKAPI WAKTU KEJADIAN, JUMLAH KORBAN TEWAS, LUKA
MAUPUN HILANG.
|
LEAD IN:
SETIDAKNYA 50 ORANG TEWAS/ LEBIH DARI 100 ORANG HILANG DAN
HAMPIR SERIBU ORANG LUKA-LUKA AKIBAT GEMPA DAN TSUNAMI YANG MENERJANG PANTAI
PANGANDARAN/ KABUPATEN CIAMIS/ JAWA BARAT/ SEKITAR PUKUL 15.30 WAKTU
INDONESIA BARAT//
(ROLL GRAF)
MENURUT PETUGAS/ KORBAN TEWAS MAUPUN LUKA ADALAH AKIBAT
TERTIMPA BANGUNAN ATAU TENGGELAM// PETUGAS MENDUGA BANYAK KORBAN HILANG
KARENA TERSERET ARUS GELOMBANG TSUNAMI//
PETUGAS MASIH TERUS BERUPAYA MENGEVAKUASI PARA KORBAN
TEWAS MAUPUN LUKA-LUKA//
PETUGAS JUGA BERUPAYA MENCARI KORBAN YANG HILANG// (END)
|

Komentar